Selintas Tulis

Tulisan Sekali Duduk..

Month: April, 2014

Dalam sebulan ke belakang, ada 4 sayembara yang saya ikuti. Dan, empat-empatnya belum berhasil. hehehe

Tapi ada satu kesempatan yang bikin saya cukup semangat lagi, walaupun masih butuh tahap perjuangan selanjutnya… Apakah itu? Nanti saja saya cerita-cerita lagi, kalau sudah benar-benar berhasil, atau (mudah-mudahan tidak :D) gagal lagi…

#randomnotes

Yang Bikin Ketawa di The Raid 2

Dua hari lalu saya bersama beberapa kawan menyaksikan film The Raid 2. Ini film akting terbagus yang pernah ada di Indonesia nampaknya, walaupun penuh kesadisan dan kebrutalan.

Jika bandingannya film luar, saya masih lebih suka film terakhir Jackie Chan, Police Story 2013. Aksi udah ga usah diragukan, bag-big-bug dar-der-dor juga tapi smooth, dan dramanya tetap kena.

Nah saat nonton kemarin ada beberapa hal yang bikin kami ketawa dan berkomentar.

Pas pemeran Prakoso (Yayan) mau dibunuh, epik banget suasananya, turun salju, kemudian didramatisasi dengan memori dia kepada anaknya, membuka liontin berisi foto anaknya, dicium itu liontin, dan… datang si pembunuh, masih dengan suasana bersalju, eh… di belakang si pembunuhnya ada gerobak kaki lima tulisannya ‘Lomie Ayam.’ Et dah bujug, di Indonesia belah mana ada salju??

Pas si Eka baru saja ditembak kakinya, datang si jagoan Yuda (alias Rama yang diperankan Iko Uwais). Yuda berteriak, ‘Eka, lariii!!!‘ Spontan kami langsung nyeletuk sambil men-dubbing pemeran yang baru ditembak, ‘Enak aja lari, lari, pan ini kaki saya baru ditembak, sakiit… sakiit

Pas proses penguburan orang yang dibunuh sama anak buah Bejo (Alex Abbad) di kebon, ada pemeran figuran tukang galinya. Kawan saya komentar, ‘Haha, itu ada guide lokalnya ya sekalian tukang gali kuburnya.’ Langsung saya sambung, ‘Hha, lumayan Mang Ujang masup tipi… Pake Bahasa Sunda mungkin dia bilang, mangga, udah dalem koq galiannya, silakan…

Pas adegan Iko Uwais disekap di mobil, selain menonton aksi berantemnya, kami juga sibuk membahas musuhnya, ‘Itu Pak Tarno bukan yang sebelah kiri jagoannya?‘ ‘Mana? Mana?‘ ‘Eh iya kayaknya‘ ‘Iya emang? Apa mirip doang?‘ ‘Iya ah, Pak Tarno kali itu‘ Sampai sekarang misteri siapakah itu belum terungkap.

Salah seorang kawan saya ada yang terkadang tutup mata saat nonton. Nah, di akhir-akhir, ada adegan Iko Uwais dirobek kakinya dengan senjata tajam milik musuh. Mungkin saat kejadian itu kawan saya tutup mata. Setelah adegan beres, pas dia buka mata dan melihat adegan si Iko Uwais yang lagi meringis, ‘Arrrrghhh‘ kata Iko di film. Spontan kawan saya juga meringis sambil agak teriak bilang, ‘Iihhh kenapa tuh?! Keram yaa?!‘ Kontan saya, kawan lain, dan nampaknya beberapa penonton lain tertawa, ‘Pan barusan udah jelas dibeset, Neng, kakinya… kenapa bisa jadi keram ceritanya?!‘ wkwkwk…

Tapi secara umum film ini patut diapresiasi, efek visual dan suaranya bagus walau ya lumayan bikin pegel ngeliat sama dengernya, yang penting ga rugi bayar tiket (apalagi ngantrinya saingan sama anak-anak SMA yang lagi libur UN) karena durasinya juga lama, hehehe….

Kamera Anyar

canon1canon2canon4canon3

Itu adalah tampilan kamera saku Canon Powershot A2500 yang saya baru beli (uhuk, uhuk). Kalau harga batas atas saya cari di internet itu bisa sampai 1,1juta. Tetapi berhubung saya tidak bosan mencari yang lebih murah (maklum, mahasiswa :D) dapatlah seharga 850ribu-an (belum ongkir) di salah satu forum lapak online. Asli, baru, bergaransi, lengkap dengan box, dikirim dengan asuransi dan packing yang safe and secure.

Untuk review lengkap, silakan cari di forum pratinjau kamera ini yang bertebaran di internet. Saya cuma mau bilang bahwa saya tertarik membeli ini untuk rekaman videonya. Canon, baik yang saku, prosummer, sampai yang DSLR menurut saya punya kemampuan yang bagus untuk rekaman video. Merekam adalah “mainan” saya untuk nyambi jadi jurnalis warga sekarang. Read the rest of this entry »

You’ll Never Walk Alone

Sedang senang hari ini, walaupun kesal ga bisa nonton pertandingan seru Liverpool versus Manchester City karena tidak ditayangkan di televisi Indonesia (eeerggh aneh banget padahal pertandingan calon-calon jawara itu). Beruntung hasilnya menggembirakan karena klub yang saya dukung sejak SMP, Liverpool (walaupun nontonnya juga kalau pertandingan yang seru-seru aja), berhasil menggilas lawannya melalui pertandingan epik. Menang terlebih dahulu 2-0, kemudian disamakan 2-2, dan akhirnya berhasil merebut keunggulan 3-2. Ciyeee, si Siti di-PHP-in, hehehe. Sebenarnya saya suka 2 tim itu, tapi kalau pilihannya diadu ya, apa boleh buat, Liverpool gacoannya.

Dengan hasil pertandingan ini, Steven Gerfadhrard dkk sementara menempati jalur menuju juara Liga Premier Inggris, walaupun harus terus berusaha memenangkan sisa pertandingan karena peringkat 2 (Chelsea) dan 3 (City) masih lebih sedikit bermain.

Steven Gerrard memberikan team talk sehabis pertandingan dengan emosional dan berkaca-kaca, mungkin karena penantian panjang menuju juara selama ini yang didominasi kalau ga MU, Chelsea. Kata Gerrard. “Listen, this is gone. We go to Norwich. Exactly the same. We go together. Come on!” Dalam wawancara dia mengatakan, “It was emotional. We need to keep calm. There is four big games to come

Dan mari kita nyanyikan lagu kebanggaan Liverpool FC yang selalu bergema di Anfield, stadion kebanggaan mereka. Liriknya memang bikin haru. Video berikut nuansanya jika dinyanyikan di stadion (diambil bukan waktu pertandingan lawan City, tapi di Australia)

When you walk through a storm, hold your head up high
And don’t be afraid of the dark
At the end of the storm, there’s a golden sky
And the sweet, silver song of a lark

Walk on through the wind
Walk on through the rain
Though your dreams be tossed and blown

Walk on, walk on
With hope in your heart
And you’ll never walk alone
You’ll never walk alone

Walk on, walk on
With hope in your heart
And you’ll never walk alone
You’ll never walk alone